Senin, 18 Maret 2013

Resume Paedagogi Praktis Abad 21

Senin, 18 Maret 2013. Pagi itu seperti biasa mata kuliah paedagogi berjalan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati bersama. Pada hari itu materi yang dibahas adalah Paedagogis Praktis Abad 21 atau lebih dikenal dengan istilah paedagogi progresif. Di mana yang dimaksud dengan paedagogis abad 21 tidak lagi berbicara tentang seni dan mengajar, melainkan mendorong orang untuk melakukan redesain dan pemahaman ulang atas bagaimana menggunakannya dalam merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan juga sesuai dengan perkembangan zaman.

Apakah para pengajar tetap pada pedomannnya mengajar dengan cara konvensional? Dengan menggunakan papan tulis sebagai media pembelajaran. Tentu saja tidak. Hal ini bertentangan dengan filosofi paedagogi progresif yang mengedepankan pembelajaran sesuai dengan kemajuan zaman. Berkembangnya teknologi yang kian cepat, melahirkan perubahan besar dalam pola pembelajaran dan struktur pemikiran manusia. Gadget, laptop, smart phone dan teknologi canggih lainnya yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Mau tidak mau, seorang pengajar harus mampu menguasai alur perkembangan ini agar tak ketinggalan dengan muridnya.

Berikut tips-tips paedagogi abad 21 yang efektif:
1. Menciptakan lingkungan yang menunjang pembelajaran
2. Mendorong pemikiran reflektif dan tindakan
3. Meningkatkan relevansi pembelajaran baru
4. Memfasilitasi pembelajaran bersama
5. Membuat sambungan ke pembelajaran dan pengalaman sebelumnya.
6. Memberikan kesempatan untuk belajar
7. Menyelidiki hubungan belajar-mengajar

Senin, 04 Maret 2013

Testimoni Paedagogi Pertemuan Ketiga

Senin, 4 Maret 2013, memasuki minggu ketiga dalam mata kuliah Paedagogi. Pagi itu dosen yang masuk adalah Ibu Lita. Dalam waktu 2 sks, tepatnya 100 menit, Ibu Lita memberikan ceramah mengenai pendidikan-pendidikan kontemporer di Indonesia. Sebagian besar pendidikan di Jawa yang sering Ibu Lita berikan sebagai contoh. Mungkin hal ini dikarenakan Ibu Lita baru saja pulang dari Jawa. Tentu saja deskripsi seputar pendidikan di Jawa menambah keanekaragaman informasi bagi peserta didiknya.

Di akhir pelajaran, Ibu Lita sempat memberikan waktu sekitar lima menit bagi peserta didik untuk memberikan ide yang menarik untuk pendidikan Indonesia. Dan semua peserta didik menyanggupi. Secarik kertas dan pulpen dijadikan media untuk menyalurkan gagasan tersebut.