1. Hubungan Psikologi Pendidikan Dengan Media Pembelajaran
Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan Kerucut Pengalaman Edgar Dale (Edgar Dale cone of experience).Kerucut pengalaman ini dianut secara luas untuk menentukan alat bantu atau media apa yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara mudah.
Sebagai contoh, misalnya dalam mata pelajaran IPS guru dapat menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Google, yaitu Google Earth untuk menggantikan peta biasa yang kurang merepresentasikan bumi seutuhnya. Sedangkan dengan menggunakan Google Earth, siswa dapat melihat dengan jelas struktur dan bentuk bumi secara nyata.
ψhttp://wyw1d.wordpress.com/2010/01/16/google-earth-sebagai-media-pembelajaran/
ψhttp://goeroendeso.wordpress.com/2009/02/07/peranan-media-pembelajaran/
ψ http://edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran/
ψ Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
2. Hubungan Psikologi Pendidikan dengan Teknologi Pembelajaran
Untuk menjawab ini, kita pahami dulu definisi sederhana dari media. Media berasal dari bahasa latin, asal kata jamaknya adalah medium. Medium arti sederhananya adalah ANTARA. Kembali ke istilah belajar. Belajar terjadi ketika ada interaksi dengan sumber belajar (mengalami). Untuk berinteraksi dengan sumber belajar, tentunya perlu “mak comblang” alias “makelar” alias “perantara”. Disitulah peran penting diperlukannya apa yang dinamakan MEDIA. Tentu saja, dalam hal ini adalah media pembelajaran. Dengan demikian, karena dalam proses pembelajaran terjadi proses komunikasi atau interaksi antara orang yang belajar dengan aneka sumber belajar, maka agar komunikasi atau interaksi tersebut terjadi secara optimal dibutuhkan media pembelajaran yang relevan tentunya.
Teknologi pendidikan memegang peran yang penting, terutama setelah berkembangnya TIK, dimana komputer menjadi bagian integral didalamnya. Teknologi pendidikan merupakan pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-sistem, teknik-teknik dan alat-alat baru untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Dengan mengkombinasikan soft-technology (seperti strategi, metode pembelajaran) yang tepat dengan hard-technology yang ada, maka seorang pengajar dapat menyulap proses pembelajaran menjadi suatu pembelajaran yang menarik dan efektif (tujuan tercapai). Dalam hal ini, bukan teknologi yang membuat suatu pembelajaran berhasil, tapi ketepatan menerapkan teknologi itulah yang menyebabkan suatu pembelajaran berhasil dengan baik.
Mudah-mudahan, penjelasan diatas sudah memperjelas hubungan antara belajar, pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran. sedangkan format media atau bentuk fisik dimana suatu media dituangkan atau dijasikan menurut Smaldino dkk (2008) diklasifikasikan kedalam beberapa bentuk yaitu text, visual, audi, motion (gerak), manipulative (objek) dan orang.Berikut adalah gambaran kontinum antara media dengan pengalaman belajar yang diakibatkan oleh media tersebut.
ψ http://teknik-informatika.com/teknologi-informasi-bidang-pendidikan/
ψhttp://www.pendidikan.net/mod.php?mod=informasi&op=viewinfo&intypeid=6&infoid=9
ψhttp://fakultasluarkampus.net/2010/02/belajar-sumber-belajar-dan-media/
ψhttp://fakultasluarkampus.net/2010/02/guru-teknologi-dan-penerapannya-di-kelas/
ψhttp://fakultasluarkampus.net/2009/11/posisi-dan-peran-teknolog-pembelajaran/
ψ Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
3. Ragam Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Behavioral, yaitu pandangan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diobservasi.
2. Pendekatan kognitif yang memiliki 4 pendekatan kognitif utama, yaitu:
Kognitis sosial, pemrosesan informasi kognitif, konstruktivis kognitif, dan konstruktifis sosial.
Dengan menambahkan 4 pendekatan kognitif ini pada pendekatan behavioral, semuanya menunjuang pemahaman kita tentang bagaimana anak belajar. Berikut ini disajikan beberapa model pembelajaran, untuk dipilih dan dijadikan alternatif sehingga cocok untuk situasi dan kondisi yang dihadapi, diantaranya:
1. Koperatif (CL, Cooperative Learning)
2. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning)
3. Realistik (RME, Realistic Mathematics Education)
4. Pembelajaran Langsung (DL, Direct Learning)
5. Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)
6. Problem Solving
7. Problem Posing
8. Problem Terbuka (OE, Open Ended)
9. Probing-prompting
10. Pembelajaran Bersiklus (cycle learning)
Berbicara strategi pembelajaran, pada dasarnya bicara tentang bagaimana memilih, menentukan metode dan media serta meramukeduanya dalam suatu kondisi tertentu menjadi suatu strategi pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Jadi, preskripsi alias resepnya adalah begini:
o Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu (jika mengacu kepada domain menurutBloom: kognitif, psikomotorik, afektif atau kombinasi semuanya);
o Dengan kondisi tertentu (baik karakteristik siswa tertentu, maupun kondisi lingkungan, sekolah, sosial, budaya dan lain-lain);
o Kombinasi metode dan media apa saja yang paling tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut secara efektif, efisien dan menyenangkan tentunya.
Resep tersebut diatas sebenarnya diadaptasi dari resep yang dikemukakan oleh Reigeluth. Dan ekarang, harus ada pemaksimalan yang diadaptasi baik dari pengajar, maupun peserta didiknya. Harus ada korelasi yang positif dari berbagai aspek yang ada hubungannya dengan pembelajaran. Perlu diingat, bahwa dewasa ini, sudah bukan zamannya lagi proses pembelajaran yang biasanya siswa hanya datang, duduk, diam, pulang. Harus ada interaksi yang lebih aktif antara kedua belah pihak. Karena itulah metode pembelajaran dipergunakan, sehingga tercipta simbiosis mutualisme.
Daftar pustaka:
ψhttp://fakultasluarkampus.net/2010/02/strategi-pembelajaran-integrasi-metode-dan-media/
ψ http://model-pembelajaran.blogspot.com/2008/08/ragam-model-pembelajaran.html
ψhttp://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/macam-macam-strategi-belajar.html
ψhttp://resni.student.fkip.uns.ac.id/2009/11/21/macam-metode-dan-model-pembelajaran/
ψ Santrock, J.W. 2008. Psikologi Pendidikan, edisi kedua.
Kelompok V
Testimoni Kelompok:
Rafita Attia (09-014) :
Kuliah hari ini cukup melelahkan, karena bahan yang terlalu banyak dan kurangnya fasilitas. Namun, meskipun demikian, kami tetap berusaha mempersiapkan suatu hal yang terbaik, termasuk dalam tugas. Dan semoga, permulaan ini adalah awal untuk kesuksesan baru. Terima kasih….
Imam Damara (09-032) :
Cukup melelahkan dalam mengerjakannya, karena kami harus mencari bahan-bahan yang cukup akurat/baik sebelum diposting. Dalam mengerjakannya banyak hambatan yang kami lalui, diantaranya:
- Modem yang bermasalah
- Berbagi-bagi dalam stop kontak
- Komunikasi yang kurang efektif
Bobby kurniawan (09-034) :
Kuliah kali ini benar-benar menarik. Mengusung konsep yang berbeda dari biasanya. Memang seharusnya kuliah model seperti inilah yang diterapkan pada mata kuliah lain. Namun, hanya saja masih ada kekurangan, diantaranya bandwidth yang terbatas, sehingga kami harus menggunakan modem sendiri, sumber listrik yang sedikit membuat kami harus bergantian menggunakannya
Utami Nurhafsari (09-050) :
Sebenarnya kuliah ini menarik, bahkan sangat menarik. Karena ada hal baru yang bisa saya ambil dari kuliah kali ini. Termasuk pembagian tugas kelompok, dan komunikasi yang baik antar kelompok, sehingga mampu menciptakan kolaborasi yang baik dalam pengerjaan tugas. Namun tetap ada kendala, seperti keterbatasan networkdan media pembelajarannya (dalam hal ini, penggunaan laptop agak sulit). Secara keseluruhan, menyenangkan… meraih dan mencoba hal baru, dan semoga dapat berjalan lebih baik di kemudian hari.
Rahmi Zuraida (09-066) :
Ini merupakan pertama kalinya saya melakukan kuliah online seperti ini. Tidak perlu mendengar ceramah yang cenderung membuat kita malas untuk mendengarkannya.
Secara keseluruhan menyenangkan, walaupun terkadang ada kendala, seperti tidak semua orang punya laptop pribadi, jaringan internet yang susah dan juga kesulitan dalam menyatukan berbagai pikiran. Setidaknya, untuk permulaan ini merupakan hal yang sangat baik. Tetap lanjutkan ini, semoga bisa berjalan dengan lembut (smooth).
Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan Kerucut Pengalaman Edgar Dale (Edgar Dale cone of experience).Kerucut pengalaman ini dianut secara luas untuk menentukan alat bantu atau media apa yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara mudah.
Sebagai contoh, misalnya dalam mata pelajaran IPS guru dapat menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Google, yaitu Google Earth untuk menggantikan peta biasa yang kurang merepresentasikan bumi seutuhnya. Sedangkan dengan menggunakan Google Earth, siswa dapat melihat dengan jelas struktur dan bentuk bumi secara nyata.
ψhttp://wyw1d.wordpress.com/2010/01/16/google-earth-sebagai-media-pembelajaran/
ψhttp://goeroendeso.wordpress.com/2009/02/07/peranan-media-pembelajaran/
ψ http://edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran/
ψ Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
2. Hubungan Psikologi Pendidikan dengan Teknologi Pembelajaran
Untuk menjawab ini, kita pahami dulu definisi sederhana dari media. Media berasal dari bahasa latin, asal kata jamaknya adalah medium. Medium arti sederhananya adalah ANTARA. Kembali ke istilah belajar. Belajar terjadi ketika ada interaksi dengan sumber belajar (mengalami). Untuk berinteraksi dengan sumber belajar, tentunya perlu “mak comblang” alias “makelar” alias “perantara”. Disitulah peran penting diperlukannya apa yang dinamakan MEDIA. Tentu saja, dalam hal ini adalah media pembelajaran. Dengan demikian, karena dalam proses pembelajaran terjadi proses komunikasi atau interaksi antara orang yang belajar dengan aneka sumber belajar, maka agar komunikasi atau interaksi tersebut terjadi secara optimal dibutuhkan media pembelajaran yang relevan tentunya.
Teknologi pendidikan memegang peran yang penting, terutama setelah berkembangnya TIK, dimana komputer menjadi bagian integral didalamnya. Teknologi pendidikan merupakan pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-sistem, teknik-teknik dan alat-alat baru untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Dengan mengkombinasikan soft-technology (seperti strategi, metode pembelajaran) yang tepat dengan hard-technology yang ada, maka seorang pengajar dapat menyulap proses pembelajaran menjadi suatu pembelajaran yang menarik dan efektif (tujuan tercapai). Dalam hal ini, bukan teknologi yang membuat suatu pembelajaran berhasil, tapi ketepatan menerapkan teknologi itulah yang menyebabkan suatu pembelajaran berhasil dengan baik.
Mudah-mudahan, penjelasan diatas sudah memperjelas hubungan antara belajar, pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran. sedangkan format media atau bentuk fisik dimana suatu media dituangkan atau dijasikan menurut Smaldino dkk (2008) diklasifikasikan kedalam beberapa bentuk yaitu text, visual, audi, motion (gerak), manipulative (objek) dan orang.Berikut adalah gambaran kontinum antara media dengan pengalaman belajar yang diakibatkan oleh media tersebut.
ψ http://teknik-informatika.com/teknologi-informasi-bidang-pendidikan/
ψhttp://www.pendidikan.net/mod.php?mod=informasi&op=viewinfo&intypeid=6&infoid=9
ψhttp://fakultasluarkampus.net/2010/02/belajar-sumber-belajar-dan-media/
ψhttp://fakultasluarkampus.net/2010/02/guru-teknologi-dan-penerapannya-di-kelas/
ψhttp://fakultasluarkampus.net/2009/11/posisi-dan-peran-teknolog-pembelajaran/
ψ Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
3. Ragam Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Behavioral, yaitu pandangan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diobservasi.
2. Pendekatan kognitif yang memiliki 4 pendekatan kognitif utama, yaitu:
Kognitis sosial, pemrosesan informasi kognitif, konstruktivis kognitif, dan konstruktifis sosial.
Dengan menambahkan 4 pendekatan kognitif ini pada pendekatan behavioral, semuanya menunjuang pemahaman kita tentang bagaimana anak belajar. Berikut ini disajikan beberapa model pembelajaran, untuk dipilih dan dijadikan alternatif sehingga cocok untuk situasi dan kondisi yang dihadapi, diantaranya:
1. Koperatif (CL, Cooperative Learning)
2. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning)
3. Realistik (RME, Realistic Mathematics Education)
4. Pembelajaran Langsung (DL, Direct Learning)
5. Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)
6. Problem Solving
7. Problem Posing
8. Problem Terbuka (OE, Open Ended)
9. Probing-prompting
10. Pembelajaran Bersiklus (cycle learning)
Berbicara strategi pembelajaran, pada dasarnya bicara tentang bagaimana memilih, menentukan metode dan media serta meramukeduanya dalam suatu kondisi tertentu menjadi suatu strategi pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Jadi, preskripsi alias resepnya adalah begini:
o Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu (jika mengacu kepada domain menurutBloom: kognitif, psikomotorik, afektif atau kombinasi semuanya);
o Dengan kondisi tertentu (baik karakteristik siswa tertentu, maupun kondisi lingkungan, sekolah, sosial, budaya dan lain-lain);
o Kombinasi metode dan media apa saja yang paling tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut secara efektif, efisien dan menyenangkan tentunya.
Resep tersebut diatas sebenarnya diadaptasi dari resep yang dikemukakan oleh Reigeluth. Dan ekarang, harus ada pemaksimalan yang diadaptasi baik dari pengajar, maupun peserta didiknya. Harus ada korelasi yang positif dari berbagai aspek yang ada hubungannya dengan pembelajaran. Perlu diingat, bahwa dewasa ini, sudah bukan zamannya lagi proses pembelajaran yang biasanya siswa hanya datang, duduk, diam, pulang. Harus ada interaksi yang lebih aktif antara kedua belah pihak. Karena itulah metode pembelajaran dipergunakan, sehingga tercipta simbiosis mutualisme.
Daftar pustaka:
ψhttp://fakultasluarkampus.net/2010/02/strategi-pembelajaran-integrasi-metode-dan-media/
ψ http://model-pembelajaran.blogspot.com/2008/08/ragam-model-pembelajaran.html
ψhttp://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/macam-macam-strategi-belajar.html
ψhttp://resni.student.fkip.uns.ac.id/2009/11/21/macam-metode-dan-model-pembelajaran/
ψ Santrock, J.W. 2008. Psikologi Pendidikan, edisi kedua.
Kelompok V
Testimoni Kelompok:
Rafita Attia (09-014) :
Kuliah hari ini cukup melelahkan, karena bahan yang terlalu banyak dan kurangnya fasilitas. Namun, meskipun demikian, kami tetap berusaha mempersiapkan suatu hal yang terbaik, termasuk dalam tugas. Dan semoga, permulaan ini adalah awal untuk kesuksesan baru. Terima kasih….
Imam Damara (09-032) :
Cukup melelahkan dalam mengerjakannya, karena kami harus mencari bahan-bahan yang cukup akurat/baik sebelum diposting. Dalam mengerjakannya banyak hambatan yang kami lalui, diantaranya:
- Modem yang bermasalah
- Berbagi-bagi dalam stop kontak
- Komunikasi yang kurang efektif
Bobby kurniawan (09-034) :
Kuliah kali ini benar-benar menarik. Mengusung konsep yang berbeda dari biasanya. Memang seharusnya kuliah model seperti inilah yang diterapkan pada mata kuliah lain. Namun, hanya saja masih ada kekurangan, diantaranya bandwidth yang terbatas, sehingga kami harus menggunakan modem sendiri, sumber listrik yang sedikit membuat kami harus bergantian menggunakannya
Utami Nurhafsari (09-050) :
Sebenarnya kuliah ini menarik, bahkan sangat menarik. Karena ada hal baru yang bisa saya ambil dari kuliah kali ini. Termasuk pembagian tugas kelompok, dan komunikasi yang baik antar kelompok, sehingga mampu menciptakan kolaborasi yang baik dalam pengerjaan tugas. Namun tetap ada kendala, seperti keterbatasan networkdan media pembelajarannya (dalam hal ini, penggunaan laptop agak sulit). Secara keseluruhan, menyenangkan… meraih dan mencoba hal baru, dan semoga dapat berjalan lebih baik di kemudian hari.
Rahmi Zuraida (09-066) :
Ini merupakan pertama kalinya saya melakukan kuliah online seperti ini. Tidak perlu mendengar ceramah yang cenderung membuat kita malas untuk mendengarkannya.
Secara keseluruhan menyenangkan, walaupun terkadang ada kendala, seperti tidak semua orang punya laptop pribadi, jaringan internet yang susah dan juga kesulitan dalam menyatukan berbagai pikiran. Setidaknya, untuk permulaan ini merupakan hal yang sangat baik. Tetap lanjutkan ini, semoga bisa berjalan dengan lembut (smooth).
0 komentar:
Posting Komentar