Rabu, 02 Juni 2010

Ujian UAS

6 komentar:

imam damara mengatakan...

bismillah...

imam damara mengatakan...

bismillah

soal : (UAS)1. Imam coba kamu uraikan pengalaman yang paling menarik dalam perkuliahan psikologi pendidikan berdasarkan teori psikologi pendididikan yang relevan.

imam damara mengatakan...

Pertanyaan :
Coba kamu uraikan pengalaman yang paling menarik dalam perkuliahan psikologi pendidikan berdasarkan teori psikologi pendidikan yang relevan?
Jawab:
Dalam kuliah Psikologi Pendidikan terdapat banyak pengalaman menarik ketika saya mengambil mata kuliah ini. Diantaranya adalah kuliah Online dan mengerjakan tugas proyek. Dalam hal ini saya akan menjelaskan pengalaman saya dengan kelompok dalam mengerjakan tugas proyek berdasarkan teori psikologi pendidikan yang relevan.
Dalam teori kognitif, sebelum kita mengerjakan sesuatu hendaknya kita mengetahui dulu bagaimana konsep yang mau kita kerjakan tersebut. Hal ini sangat membantu kita dalam memahami informasi tentang apa yang mau kita kerjakan. Konsep adalah elemen dari kognisi yang membantu menyederhanakan dan meringkas informasi (Hahn & Ramscar, 2001; Medin,2000). Dalam pengerjaan tugas proyek, awalnya kami kebingungan dalam pengerjaan proyek. Hingga akhirnya kami membuat konsep awal dari proyek yang ingin kami kerjakan. Dimulai dengan bertanya kepada dosen pengampu, membuat pertanyaan, hingga membuat hipotesis.
Pada pengerjaan proyek kami termotivasi untuk mengerjakannya. Selain menjadi tugas proyek pertama, juga karena kedekatan antara dosen pengampu dengan muridnya. Ini menjadi motivasi tersendiri dalam mengerjakannya. Dalam sebuah studi berskala luas, salah satu faktor terpenting dalam motivasi dan prestasi murid adalah persepsi mereka mengenai apakah hubungan mereka dengan guru bersifat positif atau tidak (McCombs,2001;McCombs & Quiat, 2001).
Inilah salah satu pengalaman saya dalam mengikuti perkuliahan psikologi pendidikan apabila dikaitkan dengan teori psikologi pendidikan. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu karena beliau tidak hanya mengajari kami, tetapi juga menjadi fasilitator dalam perkuliahan psikologi pendidikan. Ini sesuai dengan model belajar Piaget dan Vygotsky, yang mana guru berfungsi sebagai fasilitator dan membimbing ketimbang sebagai pengatur dan pembentuk pembelajaran anak.

imam damara mengatakan...

Pertanyaan :
Coba kamu uraikan pengalaman yang paling menarik dalam perkuliahan psikologi pendidikan berdasarkan teori psikologi pendidikan yang relevan?
Jawab:
Dalam kuliah Psikologi Pendidikan terdapat banyak pengalaman menarik ketika saya mengambil mata kuliah ini. Diantaranya adalah kuliah Online dan mengerjakan tugas proyek. Dalam hal ini saya akan menjelaskan pengalaman saya dengan kelompok dalam mengerjakan tugas proyek berdasarkan teori psikologi pendidikan yang relevan.
Dalam teori kognitif, sebelum kita mengerjakan sesuatu hendaknya kita mengetahui dulu bagaimana konsep yang mau kita kerjakan tersebut. Hal ini sangat membantu kita dalam memahami informasi tentang apa yang mau kita kerjakan. Konsep adalah elemen dari kognisi yang membantu menyederhanakan dan meringkas informasi (Hahn & Ramscar, 2001; Medin,2000). Dalam pengerjaan tugas proyek, awalnya kami kebingungan dalam pengerjaan proyek. Hingga akhirnya kami membuat konsep awal dari proyek yang ingin kami kerjakan. Dimulai dengan bertanya kepada dosen pengampu, membuat pertanyaan, hingga membuat hipotesis.
Pada pengerjaan proyek kami termotivasi untuk mengerjakannya. Selain menjadi tugas proyek pertama, juga karena kedekatan antara dosen pengampu dengan muridnya. Ini menjadi motivasi tersendiri dalam mengerjakannya. Dalam sebuah studi berskala luas, salah satu faktor terpenting dalam motivasi dan prestasi murid adalah persepsi mereka mengenai apakah hubungan mereka dengan guru bersifat positif atau tidak (McCombs,2001;McCombs & Quiat, 2001).
Inilah salah satu pengalaman saya dalam mengikuti perkuliahan psikologi pendidikan apabila dikaitkan dengan teori psikologi pendidikan. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu karena beliau tidak hanya mengajari kami, tetapi juga menjadi fasilitator dalam perkuliahan psikologi pendidikan. Ini sesuai dengan model belajar Piaget dan Vygotsky, yang mana guru berfungsi sebagai fasilitator dan membimbing ketimbang sebagai pengatur dan pembentuk pembelajaran anak.

psipddk3sks mengatakan...

(UAS) 2. Coba jelaskan berdasarkan teori psikologi pendidikan sehubungan dengan janji saya untuk men-deliveri nilai namun belum terlaksana.

imam damara mengatakan...

Pertanyaan :
Jelaskan berdasarkan teori psikologi pendidikan sehubungan dengan janji saya men-delivered nilai namun belum terlaksana!
Jawab :
Berdasarkan teori psikologi pendidikan, hal ini dikarenakan kegagalan dalam membuat rencana. Kegagalan dalam membuat rencana tentu saja sama dengan kita mengarsitekkan kegagalan. Faktor Non-teknis merupakan salah satu hambatan dalam merencanakan suatu rencana. Diantaranya; kerabat yang meninggal sehingga kita harus menghadiri pemakamannya, meeting mendadak, deadline yang diberikan atasan, dan lain-lain. Dalam dunia pendidikan, kita memerlukan perencanaan instruksional dalam merencanakan pelajaran. Perencanaan instruksional merupakan pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran. Hal ini penting dalam menetukan seperti apa dan bagaimana guru mengajar.
Berikut adalah salah satu contoh rencana dan tugas (Douglass & Douglass, 1993).
Apa yang perlu dilakukan?
1. Menentukan tujuan instruksional (apa yang harus dicapai?)
2. Merencanakan kegiatan (apa yang harus dilakukan agar tujuan tersebut terlaksana?)
3. Menentukan prioritas ( tugas mana yang lebih penting?)
Waktu melakukannya
4. Membuat estimasi waktu (berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam membuat kegiatan tersebut?)
5. Membuat jadwal (kapan kegiatan akan dilakukan?)
6. Fleksibel (apa yang akan dilakukan dalam menangani situasi tak terduga?)
Menurut saya, mengapa ibu belum terlaksana dalam men-delivered nilai. Hal ini dikarenakan kurangnya motivasi dalam mengerjakannya. Diperlukan motivasi instrinsik dalam mengerjakannya. Yakni, melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri. Misalnya, dosen tidak mengeluh memeriksa ujian mahasiswa yang berjumlah ratusan orang karena dosen tersebut senang memeriksa ujian mahasiswanya sekaligus merupakan kewajiban bagi seorang dosen. Selain motivasi yang kurang, mungkin Faktor-faktor Non-teknis sehingga menghambat ibu dalam melaksanakannya.