1. Uraikan secara singkat dan padat proses pembelajaran
yang kelompok anda rencanakan. Beri ulasan atas uraian tersebut berdasarkan
tinjauan paedagogi praktis abad 21?
2. Uraikan secara singkat dan padat tentang hasil
observasi dari proses pembelajaran kelompok anda. Beri evaluasi atas uraian
tersebut berdasarkan tinjauan paedagogi, TIK, dan fenomena kontemporer?
3. Tuliskan pandangan anda tentang pembelajaran pada
perkuliahan paedagogi di Psikologi USU berdasarkan tinjauan paedagogis teoritis
dan prinsip-prinsip paedagogis?
Jawaban:
1.
Menjadi sebuah
kesatuan yang shahih apabila beberapa pemikiran orang dileburkan menjadi satu
daripada hanya seorang diri. Begitulah yang terjadi dengan kelompok empat.
Masing-masing orang memiliki perencanaan yang berbeda-beda terhadap apa yang
ingin diajarkan. Sehingga setiap perbedaan yang ada di dalam kelompok
disimpulkan menjadi pengajaran yang
bersifat praktis terhadap peserta didik.
Dalam kaidahnya,
paedagogi juga termasuk dalam pengajaran yang bersifat praktis. Hal ini senada
dengan pendapat McNamara (1991), seni atau praktik mengajar (paedagogi)
termasuk dalam dua kategori: pengetahuan paedagogis formal dan pengetahuan
paedagogis vernakular atau kata lain dari paedagogi praktis.
Dalam praktiknya di
kelas, tidak ada perbedaan yang jelas antara paedagogi praktis dan paedagogi
ilmiah. Salah satu pakar dalam dunia paedagogi, Prof. Dr. Sudarwan Danim
mengatakan, praktik paedagogi yang baik harus didasari oleh teori yang sudah
teruji. Berdasarkan hal ini kelompok empat telah memahami apa yang akan
diajarkan kepada peserta didik. Mulai dari pengajaran membuat topi pesta dari
origami, pengayaan dalam jenis-jenis profesi dalam bentuk bahasa inggris, dan
pengayaan dalam dunia geografi. Semua hal itu sudah diuji dan dipraktikkan oleh
para pengajar sebelumnya di dunia pendidikan.
2.
Hasil observasi
yang kelompokkan dapatkan adalah peserta didik awalnya pasif dalam menjawab
pertanyaan dari kami (pengajar). Hal ini disebabkan kecemasan peserta didik
dalam melihat orang baru. Seiring berjalannya waktu, peserta didik yang terdiri
atas tiga orang mulai menunjukkan rasa minat dan atensinya terhadap apa yang
disampaikan. Perasaan cemas mulai menghilang ketika pemateri memberikan humor
yang membuat mereka tertawa kecil.
Adapun evaluasi yang
berdasarkan paedagogi, TIK, dan fenomena kontemporer adalah sebaiknya pengajar
memiliki kompetensi yang mendorong peserta didik memiliki pemikiran yang
reflektif. Dalam hal ini terlihat bahwasanya peserta didik pada mulanya terlihat sedikit canggung dalam
mengikuti pembelajaran. Juga pentingnya mengaitkan pelajaran sebelumnya dengan
pelajaran yang akan diajarkan. Sehingga peserta didik mengerti korelasinya
dengan pembelajaran sebelumnya. Namun, secara keseluruhan para pengajar mampu
membuat suasana kelas kondusif. Sehingga hal ini memudahkan pengajar untuk
mentransfer ilmunya kepada peserta didik.
3. Dalam mengajar
peserta didik, kaitan antara ilmu yang didapat di kelas dengan kehidupan harus
sesuai. Dengan demikian peserta didik mampu mengambil apa yang didapat di kelas
dan diterapkan ke kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, dosen pengampu mata
kuliah paedagogi, Ibu Fillia Dina, sering menghubungkan konsep-konsep yang ada
di paedagogi dengan kehidupan.
Secara pengajarannya,
dosen pengampu membiarkan mahasiswanya untuk belajar mandiri dalam memahami apa
itu paedagogi secara komprehensif. Tentu kemandirian ini bukan berarti dosen
pengampu lepas tangan membiarkan mahasiswanya memahami paedagogi secara trial and error. Hanya saja fungsi dari
dosen adalah sebagai panduan belajar mahasiswa dalam memahaminya. Apabila ada
suatu hal yang tak dimengerti, maka dosen siap memandu atau membimbing
ketidaktahuan mahasiswa tersebut. Dan dosen pengampu juga menyarankan atau
memberikan fasilitas pengajaran seperti buku panduan mata kuliah ataupun
mengizinkan mahasiswanya bebas menggunakan media elektronik dalam
pembelajarannya. Apabila disimbolkan, maka sistem pengajaran dosen paedagogi
akan seperti ini:
0 komentar:
Posting Komentar