Selasa, 09 Oktober 2012

Kaitan Pengalaman Pribadi Dengan Teori Skinner

    Uang, prestise, popularitas dan lain sebagainya menjadi sebuah keinginan bagi setiap manusia. Tak dipungkiri manusia berusaha untuk sekuat tenaga untuk mendapatkan hal tersebut. Maka tidak salah apabila dalam setiap lomba selalu ada hadiah baik itu berupa uang maupun profit lainnya bagi pemenang kompetisi tersebut. Dan tentu saja ini menarik perhatian peserta dalam memenangkan suatu kompetisi yang memiliki reward yang menarik perhatiannya.

   Saya, sebagai salah seorang yang tidak munafik mengiyakan pentingnya reward dalam suatu penyelenggaraan kompetisi, mencari-cari kompetisi yang menawarkan hadiah yang sangat menarik. Dalam pencarian tersebut, sangat banyak kompetisi-kompetisi yang menggiurkan hadiah yang menarik. Namun, hal itu tidak membuat saya tertarik mengikuti kompetisi tersebut. Hingga pada akhirnya saya menemukan kompetisi yang menawarkan hadiah yang menarik: liburan ke Kalimantan selama tiga hari dua malam. Gubrak!. Hal ini mendorong saya untuk segera mengikutinya. Dan langsung register saat itu juga.

    Kompetisi Indonesia.travel yang didukung oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini membuat adrenalin saya mengebu-gebu. Lima orang yang berada di peringkat teratas berhak mendapatkan liburan ke Kalimantan. Tentu saja saat itu saya berandai-andai berada di peringkat 5 besar tersebut. Selama 50 hari saya berjuang keras agar terus bertahan berada di posisi 5 besar. Waktu, tenaga, dan uang menjadi pengorbanan saya dalam mengikuti kompetisi tersebut. Dan tak lupa doa terpanjat kepadaNya agar Allah meridhoi atas setiap kegiatan yang saya lakoni.

   Man jadda wa jadda. Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkannya. Alhamdulillah, setelah melalui proses yang luar biasa akhirnya saya berada di peringkat kedua dalam kompetisi Indonesia.travel. Tentu saja saya berhak mendapatkan apa yang selama ini saya perjuangkan: LIBURAN KE KALIMANTAN!

   Kaitan dengan teori: Berdasarkan teori Skinner yang merupakan aliran Behavioris, maka dapat dikatakan perilaku saya yang berhasil memenangkan kompetisi tersebut dilandasi oleh adanya liburan gratis ke Kalimantan, dimana hal ini dinamakan dengan penguatan sekunder. Dimana dalam penguatan sekunder mendorong seseorang berperilaku tertentu atas medali, sertifikat, hadiah dan penghargaan lainnya yang diasosiasikan dengan perhatian dan persetujuan. Benar saja, reward selalu dijadikan motivasi eksternal bagi manusia dalam melakukan suatu hal. Demikian dengan saya. Kalau tidak ada hadiah dalam kompetisi tersebut, maka saya tidak tertarik untuk berpatisipasi didalamnya.

0 komentar: