SUMBER JURNAL : Jurnal Psikologi Undip Vol. 8, No.2, Oktober 2010
NAMA PENULIS
JURNAL : Aswendo Dwitantyanov, Farida Hidayati, dan Dian Ratna Sawitri
INSTANSI PENULIS JURNAL: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
NAMA PEREVIEW : Imam Damara
INSTANSI PEREVIEW : Fakultas Psikologi USU
INSTANSI PEREVIEW : Fakultas Psikologi USU
I.
LATAR
BELAKANG PENELITIAN
Efikasi diri akademik dapat
diartikan sebagai keyakinan seseorang bahwa dirinya mampu untuk melakukan tugas
akademik yang diberikan dan menandakan level kemampuan dirinya (Baron &
Byrne, 2003, h.183). Park
dan Kim (2006, h. 276) menyebutkan efikasi diri sangat penting bagi pelajar
untuk mengontrol motivasi mencapai harapan-harapan akademik. Pemahaman ini
menggambarkan bahwa efikasi diri akademik dapat menjadi suatu sumber daya yang
sangat penting bagi pengembangan diri melalui pilihan aktivitas mahasiswa.
Peneliti
dalam survei awal terhadap empat mahasiswa tahun pertama menemukan beberapa
indikator yang dapat melemahkan efikasi diri akademik, diantaranya keraguan
dalam mengerjakan tugas dan rendahnya motivasi belajar untuk mencapai prestasi
akademik yang memuaskan. Salah satu upaya meningkatkan efikasi diri akademik
adalah melalui pelatihan (Sdorow, 1990, h. 461). Ellis (dalam Corey, 2007, h.
243) menambahkan seseorang mampu memodifikasi keyakinan-keyakinannya dengan
melatih kemampuan berpikirnya. Cara dan pola berpikir seseorang mempengaruhi
perilaku dan perasaan yang akan dimunculkan dalam situasi spesifik (Hayes &
Rogers, 2008, h.32). Berpikir positif berkaitan dengan hidup positif yang
berorientasi pada keyakinan. Dengan berpikir positif, seseorang mampu bertahan
dalam situasi yang penuh stres (Brissette dkk. dalam Kivimaki dkk, 2005,
h.413).
Berdasarkan paparan di atas, peneliti melihat pentingnya pengembangan model pelatihan berpikir positif untuk meningkatkan efikasi diri akademik. Elfiky (2008, h.269) menyebutkan saat seseorang berpikir, informasi yang dipikirkannya akan dimaknai dan pada akhirnya memanifestasikan perasaan tertentu. Oleh sebab itu, berpikir positif pada hakikatnya juga berkaitan erat dengan emosi. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengkaji secara empiris pengaruh pelatihan berpikir positif terhadap efikasi diri akademik mahasiswa tahun pertama.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui melihat secara empiris pengaruh pemberian pelatihan berpikir positif terhadap efikasi diri akademik mahasiswa Universitas Diponegoro, serta mengetahui perbedaan efikasi diri akademik antara mahasiswa Universitas Diponegoro yang mendapatkan pelatihan berpikir positif dan yang tidak mendapatkan pelatihan tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui melihat secara empiris pengaruh pemberian pelatihan berpikir positif terhadap efikasi diri akademik mahasiswa Universitas Diponegoro, serta mengetahui perbedaan efikasi diri akademik antara mahasiswa Universitas Diponegoro yang mendapatkan pelatihan berpikir positif dan yang tidak mendapatkan pelatihan tersebut.
II.
METODE
PENELITIAN
Langkah-langkah persiapan dan
pelaksanaan prosedur eksperimen diawali dengan mempersiapkan skala efikasi diri
akademik untuk diuji cobakan. Uji coba modul dilakukan dalam pilot study.
Penelitian diawali screening untuk mendapatkan calon subjek penelitian.
Data yang diperoleh dari screening sekaligus berguna sebagai data skor pretest
subjek yang terpilih. Setelah dilakukan tes awal, kemudian perlakuan yang
diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu pelatihan berpikir positif,
sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Setelah perlakuan
diberikan, kemudian terhadap kedua kelompok diberikan posttest.
III.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan pengolahan data diperoleh
bahwa pada kelompok eksperimen terdapat peningkatan skor sebesar 17,62 dan p =
0,000 (p < 0,05). Pada kelompok kontrol terlihat tidak ada perbedaan skor
yang signifikan (p > 0,05). Uji independent sample t-test menunjukkan bahwa
perbedaan skor pretest antara kelompok eksperimen dan kontrol adalah tidak
signifikan (p > 0,05). Perbedaan terlihat setelah perlakuan yang ditunjukkan
adanya peningkatan skor yang signifikan pada kelompok eksperimen (te = 11,325
> ttabel = 2,086, p < 0,05) dan subjek kontrol tidak menunjukkan
perbedaan skor yang signifikan (te = 1,713 ≤ ttabel = 2,074, p > 0,05).
Dengan demikian hipotesis penelitian dapat diterima yaitu ada pengaruh
pelatihan berpikir positif terhadap efikasi diri akademik.
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa pelatihan berpikir positif memiliki pengaruh dalam
meningkatkan efikasi diri akademik mahasiswa. Efikasi diri akademik kelompok
eksperimen terbukti lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.
V.
KOMENTAR TERHADAP JURNAL
Secara
keseluruhan sistematika kepenulisan peneliti cukup bagus dan mudah dimengerti. Begitu
juga dengan penampilan jurnal yang sederhana namun cukup padat menyampaikan
isinya. Berdasarkan isi penelitian yang dibaca, dapat dikatakan bahwasanya
peneliti memiliki pengetahuan yang cukup dalam tentang apa yang ditelitinya. Hal
ini bisa dilihat dari penguasaan peneliti dalam menjabarkan penelitiannya.
Namun,
ada sedikit kekurangan pada peneliti perihal pemilihan subjek yang digunakan. Dalam
hal ini peneliti tidak menjelaskan bagaimana caranya mendapatkan sampel yang
memiliki efikasi diri akademik yang rendah. Sehingga pembaca hanya mengetahui
saja tanpa berpikir cara yang digunakan peneliti dalam memilih sampel.
1 komentar:
Iya, sama2..
senang bisa membantu anda
salam hangat dari saya :)
Posting Komentar