“Agama Islam ditegakkan atas lima
perkara, iaitu mengucap dua kalimah syahadat, mendirikan sembahyang fardhu,
mengeluarkan zakat, menunaikan haji ke Baitullah (jika mampu), dan berpuasa
pada bulan Ramadhan.” (al-Bukhari dan Muslim).
Sudah jelas bukan? Bahwasanya sedekah
itu merupakan pilar penting dalam agama Islam. Siapa pun itu, baik muda, tua,
kaya, miskin, sehat maupun sakit hendaklah mengeluarkan hartanya untuk
diberikan kepada yang kurang mampu. Bahkan orang miskin pun diperintahkan untuk
zakat. Tak ada dalam hadis atau ayat yang menyatakan orang miskin dilarang
berzakat. Wong, anak kecil yang belum
mengerti mana haq dan bathil aja tetap berzakat. Walau
zakatnya ditanggung oleh orang tua atau walinya...hehehe. Intinya semua umat
manusia harus bersedekah.
Sedekah kan mesti ikhlas?
Benar, tapi bagaimana kita mau ikhlas
kalau berbuat saja belum pernah. Ikhlas itu karena biasa. Yap, apabila kita
terbiasa mengeluarkan uang kepada mereka yang kafir, maka secara otomatis kita
akan merasa hal itu merupakan sebuah rutinitas. Sehingga kita tidak lagi
memikirkan hal tersebut sebagai hambatan. Banyak kok diantara kita yang bisa ikhlas
bersedekah. Bahkan dalam jumlah yang banyak. Contohnya saja Aa Gym ataupun
Ustadz Yusuf Mansyur yang terkenal dengan sedekahnya. Bukankah seseorang bisa
karena biasa? Jangan perdulikan apakah kamu ikhlas atau tidak ketika
bersedekah. Yang penting sedekahkan saja lalu biasakan. Maka ikhlas akan
mendatangimu. Jadi, tunggu apalagi..yuk bersedekah.
Emang sedekah bisa mendatangkan
kekayaan?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, saya
ingin mengajukan beberapa pertanyaan untuk direnungkan: apakah anda percaya dengan
hadis dan surah? Seberapa yakin anda dengan isi kandungan yang terdapat
didalamnya?
Berikut beberapa hadis tentang manfaat
dari bersedekah:
“
Sesiapa bersedekah seberat biji kurma dari usaha yang baik, dan tidak naik
(sampai) kepada Allah melainkan yang baik, maka sesungguhnya Allah menyambutnya
dengan tangan kanan-Nya. Kemudian Allah memelihara sedekah itu untuk
pemiliknya, sebagaimana seorang kamu memelihara anak-anak kudanya sehingga
menjadilah sedekah itu setinggi gunung.” (Al-Bukhari dan Muslim).
Hakim Ibnu Hizam berkata, Nabi SAW
bersabda: “Tangan yang di atas lebih baik
dari tangan yang di bawah. Dan berilah lebih dahulu kepada orang yang engkau
tanggungi. Dan sebaik-baik sedekah ialah sedekah yang sesudah kita berikan
masih ada sisa yang cukup bagi kita. Sesiapa yang memelihara diri daripada yang
haram dan meminta-minta, nescaya Allah menjadikannya orang yang terpelihara.
Dan sesiapa yang memohon kepada Allah supaya diberi kecukupan, nescaya Allah
memberikan kecukupan untuknya.” (Al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW bersabda, “Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya
sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya
Allah menyayangi kalian.” (Al-Wasail 6:255).
Begitu banyak hadis maupun ayat yang
membahas tentang sedekah. Bukankah Allah SWT telah berjanji akan menggantikan
kekayaan kita berkali-kali lipat dengan cara-Nya sendiri?
Banyak potensi sedekah yang kita dapat
apabila mengamalkannya. Tak hanya penambahan harta, dengan sedekah kita juga
dapat terhindar dari kematian yang fasik, mengurangi sifat kesombongan maupun
takabur. Dan dengan sedekah kita disayangi Allah SWT. Hal ini senada dengan
hadis berikut:
“Sesungguhnya
sedekah seseorang Islam itu memanjangkan umur dan mencegah daripada mati dalam
keadaan teruk dan Allah SWT pula menghapuskan dengan sedekah itu sikap sombong,
takbur dan membanggakan diri (dari pemberiannya).” (Al-Bukhari).
Saya pernah membuktikan kedahsyatan
sedekah dalam kehidupan. Sebelum berangkat kuliah, saya menyempatkan diri
bersedekah di celengan Rumah Zakat. Pada waktu itu duit saya tinggal seribu di
dompet. Tanpa pikir panjang, langsung saja tuh duit nyemplung di dalam celengan. Dan saya pergi ke kampus dengan dompet
kosong.
Sorenya, sepulang kuliah, saya
diberitahukan berita meninggalnya saudara dari pihak Ibu. Lantas, ketika itu
juga pergi melayat ke tempat duka. Dan saya pun terlarut dalam kesedihan yang
mendalam.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.
Saatnya meninggalkan rumah duka menuju rumah. Tiba-tiba saja saya bertemu
dengan Tante Nia. Ia merupakan adik dari Ibu. Sehingga kami cepat akrab walau
lama tak bertemu. Diakhir pembicaraan dengannya, ia menyalamkan uang 100 ribu
ke tangan. Saat itu juga mata saya menyalak. Bersyukur atas karunia rezeki yang
diberikan-Nya. Mungkin inilah janji Allah atas hamba-Nya yang mensedekahkan
hartanya.
Mungkin pengalaman diatas dapat
memberikan manfaat bagi kita untuk lebih sering bersedekah. Percayalah, tak ada
yang sia-sia apabila kita melakukan perintah-Nya. Sharing is caring.
0 komentar:
Posting Komentar