Nama Observer :
Imam Damara
NIM Observer :
091301032
Kelas yang Diobservasi : XI-MM-Executive
Mata Pelajaran :
Matematika
Nama Pengajar :
Pak Roby Ulfan
Waktu Observasi :
11.52-12.20 WIB
Durasi Observasi :
28 menit
Jumlah Siswa dalam Kelas : 24 siswa
Media Pembelajaran yang Digunakan Guru: Papan tulis, buku dan pulpen
Situasi Fisik Kelas :
a.
Ruangan berbentu
persegi panjang dengan tempat duduk
murid membelakangi pintu masuk.
b.
Kipas dan AC (Air Conditioner) yang tertempel di
dinding kelas. Sehingga membuat ruangan menjadi sejuk bagi siapa saja yang
berada di dalam kelas.
c.
Beberapa buah
lampu yang memiliki penerangan yang cukup menyinari keseluruhan isi ruangan.
d.
Juga memiliki
beberapa gambar ilustrasi yang tertempel di dinding kelas sebagai penghias
ruangan. Mungkin juga dapat dikatakan sebagai penanaman ilmu dalam bentuk
gambar.
e.
TV dan jam
dinding juga terdapat di kelas. TV LED dengan ukuran yang kira-kira sekitar 29
inchi.
f.
Posisi duduk
terdiri atas tiga baris. Dengan setiap orang memiliki masing-masing satu pasangan
tempat duduk. Dan tempat duduk guru yang berada di kanan depan. Sangat
strategis untuk mengontrol murid-muridnya.
g.
Lantai yang
terbuat dari keramik putih. Sehingga sangat jelas terlihat apabila terdapat
kotoran atau pasir yang berada dibawah lantai.
Alat Observasi :
Kamera, buku catatan, pulpen dan kertas panduan observasi.
Tabel panduan
5.2
Kategori Belajar
|
Kapabilitas
|
Penampilan
|
Contoh
|
Informasi
verbal
|
Pengambilan informasi
yang tersimpan (fakta, label, diskursus)
|
Menyatakan
atau mengomunikasikan informasi tersebut dengan berbagai cara
|
Dalam hal ini
guru memberitahukan terlebih dahulu definisi tentang pelajaran yang akan
dipelajari sebelum menjelaskan tentang contoh-contoh soal
|
Keterampilan intelektual
|
Operasi mental
yang memungkinkan individu untuk merespons konseptualisasi lingkungan
|
Berinteraksi dengan
lingkungan tersebut dengan menggunakan simbol
|
Guru pengampu
memberikan contoh-contoh soal sebelum memberikan soal yang sebenarnya
|
Strategi kognitif
|
Proses kontrol
pelaksana yang mengatur pemikiran dan belajar dari pemelajar
|
Mengelola ingatan,
pemikiran, dan pemelajaran seseorang secara efisien
|
Pengampu memberikan
cara-cara cerdas dalam menyelesaikan soal dengan waktu singkat. Sehingga memberikan
stategi yang efektif bagi murid
|
Keterampilan motorik
|
Kapabilitas dan
“rencana eksekutif” untuk melakukan sekuensi gerakan fisik
|
Mendemonstrasikan
urutan fisik atau tindakan
|
Dalam pelajaran
matematika, tidak ada keterampilan motorik yang guru ajarkan
|
Sikap
|
Predisposisi ke
tindakan positif atau negatif terhadap orang, objek atau peristiwa
|
Memilih tindakan
personal terhadap atau menjauh dari objek, peristiwa, atau orang
|
Tak ada pesan
yang disampaikan guru kepada murid ketika observasi dilakukan
|
Kerangka acuan observer dalam melakukan observasi
Berdasarkan tabel 5.9
Langkah
|
Deskripsi
|
Keterangan
|
Mengumpulkan informasi
|
Menggunakan wawancara
tidak terstruktur, dokumen, kuisioner, dan observasi untuk mengetahui arti
penting, keterwakilan dan frekuensi tugas
|
Pelajarilah kondisi medan pertempuran.
Begitulah saran yang
tertuang dalam perang Sun Tzu. Maka
dari itu, sebelum melakukan observasi, saya menyamakan persepsi saya tentang
tugas yang diberikan kepada teman. Hal ini memastikan apa yang saya
interpretasikan tidak salah. Ketika tiba disekolah saya juga mempelajari
kondisi sekolah. Dimulai dari situasi, orang-orang yang berada didalamnya
hingga apa yang sedang dilakukan civitas
ketika kami berada di sekolah
|
Mengidentifikasikan
representasi pengetahuan
|
Memeriksa tugas
untuk mengidentifikasikan subtugas dan tipe pengetahuan yang dibutuhkan untuk
melakukan tugas itu
|
Dalam hal ini
saya kembali memeriksa kertas yang berisikan pedoman observasi. Hal ini
sebagai memastikan apakah yang saya observasi sudah sesuai dengan tabel yang
saya pilih.
|
Mengimplementasikan
teknik untuk memunculkan pengetahuan
|
Menggunakan
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur untuk mengidentifikasi kondisi
dan proses kognitif yang esensial bagi pemecahan masalah yang kompleks
|
Sebelum memulai
observasi, terlebih dahulu saya meminta izin kepada guru yang mengajar. Lalu
menanyakkan perihal kondisi kelas. Sehingga ini membantu saya dalam melakukan
observasi
|
Menganalisis dan
memverifikasi data
|
-
Mengodekan data
yang diperoleh dalam tiga langkah. Pertama untuk mengategorisasikan,
meringkas, dan/atau mengembangkan sintesis data
-
Menyajikan data
yang sudah terformat kepada pakar untuk diperbaiki dan jika perlu direvisi
|
Saya memverifikasikan
data yang sudah saya tulis dengan pedoman yang saya pilih. Dengan kata lain
saya mengecek data agar tidak ada yang ketinggalan
|
Memformat hasil
untuk digunakan
|
Menerjemah hasil
ke dalam model yang menggambarkan keterampilan dasar, strategi pemecahan
masalah, dan model mental yang diimplementasikan pakar ke dalam tugas yang
sangat kompleks
|
Setelah saya
mendapat data yang berada dilapangan. Maka saya mengolah data mentah tersebut
ke dalam format yang rapi sehingga memudahkan dalam menganalisis
|
Testimoni: Jangan
percaya pada apa yang dilihat oleh mata. Itu hanya akan menjatuhkanmu dalam
perangkap visual (anonim). Mungkin kata-kata ini menjadi cambuk bagi saya
agar tidak cepat-cepat menyimpulkan apa yang dilihat. Pada awalnya saya mengira
sekolah yang dijadikan tempat observasi tersebut hanyalah bangunan yang belum
jadi. Sehingga saya mengira sekolah tersebut adalah tempat bimbingan belajar.
Ketika
berada di dalamnya. Saya takjub dengan fasilitas yang ada pada masing-masing
kelas. TV, AC, kipas angin, white board,
dan lain sebagainya yang mendukung kegiatan pembelajaran tersebut membuat saya
terkesima. Bahkan semua murid di kelas yang saya observasi membawa laptop. Tentu
saja membuat saya sumringah. Betapa malunya saya menyimpulkan sesuatu
berdasarkan fisik luarnya.
Di akhir observasi, saya dan guru pengajar bercerita
panjang mengenai perkembangan USU. Hal ini dikarenakan guru tersebut merupakan
alumni F-MIPA USU stanbuk 2004. Banyak hal yang saya dapatkan darinya.
Juga saya mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Psikologi Belajar, Ibu Fillia Dina, yang terus menerus
melakukan inovasi dalam melakukan pengajaran (yang saya yakini Ibu menganut
sistem pembelajaran learning by doing.
Benarkah Bu?) Agar mahasiswa tak bosan dengan gaya pengajaran lama yang
bersifat konvensional.
Belajar adalah hal yang menyenangkan. Banyak hal
yang bisa kita dapatkan apabila kita bersungguh-sungguh di dalamnya. Percayalah,
tak ada yang sia-sia ketika kamu belajar.
0 komentar:
Posting Komentar